PANDANGAN YANG FATAL
Semenjak Pilar memuat suplemen tentang Credit Union, banyak sekali organisasi, serikat buruh, dan pribadi-pribadi, yang menyatakan rasa antusiasmenya terhadap terbentuknya Credit Union. Pada umumnya mereka mendesak kami untuk segera membentuk dan memulai Credit Union. Sebagai kelanjutan dari tulisan-tulisan tentang Credit Union yang dimuat dalam edisi Pilar sebelumnya (Edisi 11), saya akan memaparkan secara global tentang tahap-tahap yang diperlukan untuk memulai aktivitas Credit Union.
Namun sebelumnya saya ingin terlebih dahulu memberi penegasan mengenai merebaknya pandangan yang fatal mengenai Credit Union. Yaitu pandangan yang mengatakan bahwa Credit Union merupakan lembaga keuangan. Pandangan ini fatal, bukan hanya karena teralu menyempitkan identitas gerakan Credit Union, melainkan juga merupakan penyebab utama gagalnya gerakan Credit Union. Di banyak tempat, gerakan Credit Union mengalami kegagalan dan kekacauan, karena gerakannya didasarkan pada uang. Kalau tidak bisa disebut lembaga keuangan, lantas apa sebenarnya yang merupakan identitas Credit Union? Seperti yang sudah saya tegaskan dalam tulisan sebelumnya (Pilar edisi 11), Credit Union pertama-tama adalah alat gerakan sosial. Logika gerakannya kurang lebih seperti berikut ini:
Credit Union pertama-tama dimaksudkan sebagai wadah dan forum pendidikan dan pemberdayaan aspek-aspek kehidupan manusia.
Arahnya:
Dari aspek ekonomi:
1. Terbangun kearifan pengelolaan keuangan.
2. Tercipta lapangan kerja alternatif.
3. Ekonomi rumah tangga buruh semakin kokoh.
4. Tercipta sumber-sumber pembiayaan bersama (co-financing)
Dari aspek sosial-politik:
1. Swadaya sosial, budaya, dan politik buruh semakin kuat.
2. Buruh semakin sadar akan situasi ketertindasannya dan dengan demikian semakin sadar akan pentingnya memproteksi dan memperjuangkan hak-haknya.
3. Buruh tidak tergantung lagi pada pemerintah dan pengusaha.
Dari aspek pemberdayaan:
1. Buruh terikat oleh kesamaan visi dan misi.
2. Buruh memiliki sarana dan alasan untuk berhimpun.
3. Pemberdayaan buruh semakin mudah dirancang agar semakin sistematis dan terprogram.
Efeknya: Apa yang disebut dengan “people’s power” niscaya menjadi sebuah “possibility”. mau demonstrasi? silahkan! mau mogok berhari-hari? siapa takut! mau di phk? gak ngaruh! karena buruh sudah punya backing hidup, maka tidak perlu ragu dan takut lagi untuk menuntut dan memperjuangkan hak-haknya.
PROSES PEMBENTUKAN CREDIT UNION
Seperti yang sudah saya katakan (simak Pilar edisi 11), Credit Union dimulai melalui pendidikan, berkembang melalui pendidikan, dan bergantung pada pendidikan. Ingat, pendidikan, dan bukan uang! Berikut ini beberapa tahap yang harus kita lewati untuk memulai gerakan Credit Union.
1. Sosialisasi dan Penyadaran
Sosialisasi dan penyadaran diperlukan untuk pengenalan visi dan misi gerakan, serta pemaparan seluk beluk Credit Union. Arah yang dituju adalah munculnya wacana baru tentang hidup dan bagaimana menjalaninya. Agar tidak terjadi pembiasan dan penyempitan di
2. Pendidikan Pengurus
Seperti layaknya sebuah lembaga atau organisasi, Credit Union juga memerlukan penanganan yang profesional. Tujuannya adalah agar gerakan Credit Union bisa tahap demi tahap semakin mengembangkan mutu atau kualitas hidup sesama yang menjadi anggota Credit Union. Untuk itu apa yang disebut dengan pendidikan dan pelatihan bagi para pengurus Credit Union merupakan suatu keharusan. Bentuk pendidikan dan pelatihan yang paling praktis dan mudah ditempuh adalah dengan cara magang di Credit Union yang sudah mantap gerakannya.
3. Recruitmen Anggota
Gerakan Credit Union merupakan gerakan yang terbuka terhadap siapa saja. Syarat utama untuk menjadi anggota Credit Union adalah memiliki komitmen untuk sungguh-sungguh membangun dan mengembangkan diri dan sesamanya, berani mengedepankan sikap solider, berani membangun paradigma baru untuk membangun hidup yang lebih bermutu. Rentetan syarat ini bisa ditumbuhkan melalui pendidikan sebelum menjadi anggota, dan pendidikan yang akan dilakukan secara berkala selama menjadi anggota.
4. Pendidikan Pengurus dan Anggota
Pendidikan bagi para pengurus dan anggota akan terus berlangsung. Program ini dilakukan antara lain agar para pengurus dan anggota semakin lama semakin memiliki kedalaman paradigma, kedalaman sikap, keterampilan, dan militansi dalam memperjuangkan hidup dan masa depannya.